Tweetilmu.web.id - Halo sobat tweeters, kali ini admin mau sharing terkait dengan berbagai macam bentuk tes, dan pada artikel ini kita akan memulainya dengan pembahasan bentuk tes objektif, lantas pengertian tes objektif itu apa sih? Lalu kelebihan dan kekurangannya apa? Yuk simak pembahasan selengkapnya.
Tes bentuk objektif ialah tes yang berupa pemberian pilihan jawaban yang benar di antara kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Contoh bentuk test ini adalah pilihan ganda, menjodohkan, dan benar salah. Hal inilah yang menjadi dasar tes ini disebut dengan tes objektif karena telah tersedianya pilihan jawaban sehingga dalam penilaiannya tidak ada peluang untuk terlibatnya selara penilai (subjektif). Selain itu, bentuk lainnya yang termasuk tes objektif yaitu dengan cara memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.
Bentuk Tes Objektif Bahasa Indonesia, Serta Kelebihan dan Kekurangannya
Bentuk tes objektif memiliki kelebihan dan kelemahan di dalam pembuatannya, diantaranya:
Kelebihan Tes Objektif
- Ruang lingkup materi yang diujikan sangat luas
- Mendorong peserta didik untuk menguasai seluruh materi pelajaran yang diujikan, karena cakupannya yang luas
- Penilain objektif
- Pemeriksaan mudah dan cepat
- Penilaian dapat dilakukan orang lain tanpa harus menguasai materi ujian
Kelemahan Tes Objektif
- Kurang memberi kesempatan menyatakan gagasan
- Memberikan peluang untuk menebak jawaban tes
- Tidak memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengetahui alasan mengapa jawabannya demikian
- Mengurangi kemampuan peserta didik untuk menunjukkan kerangka berpikirnya
- Mengurangi kemampuan peserta didik dalam keterampilan berbahasa khususnya bentuk tulisan.
- Kreativitas peserta didik menjadi terhambat khususnya dalam menjawab soal
- Tidak dapat mengukur aspek kognitif peserta didik secara keseluruhan
Macam-macam Bentuk Tes Objektif
Secara umum tes objektif terbagi menjadi empat bentuk, yaitu: pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, dan jawaban singkat.
Tes Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda merupakan bentuk tes yang menyajikan pokok persoalan yang harus dijawab peserta didik dengan memilih jawaban yang benar. Tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian, yaitu: bagian pertama berupa pembawa pokok persoalan dan bagian kedua berupa daftar pilihan jawaban. Bagian pembawa pokok persoalan dapat berupa pertanyaan maupun pernyataan yang belum lengkapyang sering disebut dengan stem.
Sedangkan daftar pilihan jawaban biasanya terdiri atas empat sampai lima jawaban yang berbentuk perkataan, bilangan, atau kalimat dan sering disebut dengan option. Jumlah alternatif jawabannya sendiri tidak memiliki aturan yang baku. Bisa 3,4, atau 5 alternatif jawaban.
Semakin banyak alternatif jawaban, maka semakin bagus. Ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor menebak, sehingga dapat meningkatkan validitas dan reliabilitas soal.
Adapun kemampuan yang dapat diukur oleh bentuk tes pilihan ganda, antara lain: mengenal istilah, fakta, prinsip, metode, dan prosedur; mengidentifikasi fakta dan prinsip; menafsirkan hubungan sebab- akibat; dan menilai metode dan prosedur.
Tes pilihan ganda juga memiliki beberapa variasi, diantaranya adalah:
Peserta didik ditugaskan untuk mencari pilihan yang benar di antara pilihan yang ada. Contohnya
2) Variasi Negatif
Variasi negatif, yaitu pernyataan atau pertanyaan mempunyai beberapa kemungkinan jawaban dan disediakan satu kemungkinan jawaban salah. Tugas peserta didik memilih jawaban yang salah tersebut. contohnya:
Variasi berganda, yaitu pertanyaan yang memiliki lebih dari satu jawaban, oleh karenanya peserta didik perlu mencermati setiap opsi yang diberikan. Contohnya:
Kalimat yang tidak lengkap, yaitu pertanyaan atau pernyataan yang memiliki beberapa kemungkinan jawaban yang belum lengkap. Tugas peserta didik adalah mencari satu kemungkinan jawaban dan melengkapinya.
Tes pilihan ganda kompleks, yaitu pertanyaan atau pernyataan terdiri atas beberapa informasi, kemudian kombinasi informasi yang benar disusun dalam daftar pilihan. Tugas peserta didik adalah memilih kombinasi informasi yang benar tersebut.
Analisa hubungan antar hal, yaitu soal yang dapat digunakan untuk melihat kemampuan peserta didik dalam menganalisis hubungan antara pernyataan dengan alasan (sebab-akibat).
Pertanyaan atau pernyataan dapat disusun berdasarkan peta, gambar, grafik, dan sebagainya. Kemudian peserta didik memilih jawaban yang benar berdasarkan ilustrasi tersebut.
Baca Juga:
Mengenal Analisis Konstrastif: Sejarah, Pengertian dan Prosedurnya
Bentuk Tes Benar atau Salah
Tes benar salah adalah tes berupa penyajian pernyataan kemudian peserta didik diminta memberikan tanggapannya dengan cara memberikan tanda bahwa pernyataan tersebut benar atau salah. Dalam penyusunan bentuk soal tes benar salah, perlu diperhatikan untuk tidak digunakan kalimat yang dapat membingungkan peserta didik.
Dengan kata lain, pernyataannya harus jelas sehingga akan nampak benar atau salahnya pernyataan tersebut. Berikut ini beberapa panduan untuk membantu agar sebuah pernyataan bentuk tes benar salah menjadi jelas.
Bentuk Tes Menjodohkan
Bentuk tes menjodohkan terdiri atas dua bagian berupa kumpulan soal dan kumpulan jawaban yang biasanya berbentuk kolom. Kemudian peserta didik bertugas mencocokkan/memasangkan kata-kata atau pernyataan-pernyataan yang berhubungan pada kolom soal dengan yang terdapat pada kolom jawaban.
Bentuk soal menjodohkan sangat baik untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi informasi berdasarkan hubungan yang sederhana dan kemampuan menghubungkan antara dua hal.
Tes Jawaban Singkat
Tes jawaban singkat adalah bentuk tes yang berupa pernyataan maupun pertanyaan yang harus dijawab peserta didik dengan benar secara singkat. Dengan kata lain, soal tersebut berupa suatu kalimat bertanya yang dapat dijawab dengan singkat, berupa kata, frasa, nama, tempat, nama tokoh, lambang, dan lain-lain.
Baca Juga: Bentuk Tes Subjektif, serta Kelebihan dan Kekurangannya
Demikianlah pembahasan kali ini mengenai pelbagai bentuk tes objektif pada mata pelajaran bahasa indonesia, semoga bisa bermanfaat bagi para pengajar dalam membuat variasi soal sekalgus menjawab keingintahuan para pembaca. Nantikan artikel selanjutnya terkait dengan bentuk tes subjektif.
Bila ada hal-hal yang kurang jelas, mari kita diskusikan bersama melalui kolom chat, ataupun juga bisa menghubungi langsung admin dengan mengakses halaman kontak.